Subnetting

Subnetting
Oleh:Dimas Hari


Subnetting Kelas A
Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.

Analisa:
10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti
11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).

Penghitungan:
Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc. (Javanetmedia, 2015)

Subenetting Kelas B
 Subnetting kelas B adalah dengan memainkan 16 bit dari 32 bit.Untuk mengetahui jumlah subnet rumusnya sama dengan subnetting kelas C,
yang sedikit berbeda adalah untuk mengetahui jumlah host.Untuk mengetahui jumlah host yaitu dengan menghitung jumlah bit
yang bernilai 0 dari 8 bit ketiga dan keempat atau 2 oktet terakhir. (informatika-ruli, 2012)
Subnetting Kelas C
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti
11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192
Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255
Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung seperti cara diatas untuk subnetmask lainnya.
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30. (Amin, 2013)
Supernetting
Supernetting adalah proses menggabungkan dua atau lebih blok IP address menjadi satu kesatuan. Supernetting diterapkan pada network yang cukup besar untuk memudahkan proses routing.Supernetting di sebut juga Classless Inter-Domain Routing atau CIDR. (sived, 2015)
Alasan dilakukan subnetting
1. Untuk mengurangi lalu lintas jaringan (mengurangi broadcast storm/memperkecil broadcast domain)
2. Mengoptimalisasi unjuk kerja jaringan
3. Pengelolaan yang disederhanakan (memudahkan pengelolaan, mengidentifikasikan permasalahan)
4. Penghematan alamat IP
5. Teknologi yang berbeda pada organisasi
6. Masalah performansi
7. Membutuhkan keamanan khusus. (SRI HERLINA)
Soal
1.Berapa bit yang digunakan di Subnetting Kelas A?
2.Berapa bit yang digunakan di Subnetting Kelas B?
3.Subnet mask yang digunakan di kelas C?
4.Pengertian Supernetting?
5.Alasan melakukan Subnetting?
Jawaban
1.24 Bit
2.16 Dari 32 Bit
3. 255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
4. Supernetting adalah proses menggabungkan dua atau lebih blok IP address menjadi satu kesatuan.
5. 1. Untuk mengurangi lalu lintas jaringan (mengurangi broadcast storm/memperkecil broadcast domain)
2. Mengoptimalisasi unjuk kerja jaringan
3. Pengelolaan yang disederhanakan (memudahkan pengelolaan, mengidentifikasikan permasalahan)
4. Penghematan alamat IP
5. Teknologi yang berbeda pada organisasi
6. Masalah performansi
7. Membutuhkan keamanan khusus

Daftar Pustaka

Amin, S. (2013, April). amincyber. Retrieved from http://amincyber4rt.blogspot.co.id/2013/04/menghitung-subnetting-ip-kelas-b-c.html.
informatika-ruli. (2012, Mei). informatika-ruli. Retrieved from http://informatika-ruli.blogspot.co.id/2012/05/contoh-subnetting-kelas-b.html.
Javanetmedia. (2015, Juni). www.javanetmedia.com. Retrieved from http://www.javanetmedia.com/2015/06/subnetting-pada-jaringan-komputer.html.
sived. (2015, Mei Desember). sived.wordpress.com. Retrieved from https://sived.wordpress.com/2012/05/12/supernetting-pada-jaringan-komputer/.
SRI HERLINA, S. Subnetting Dan Supernetting. In S. SRI HERLINA, Subnetting Dan Supernetting.






Biografi


Nama               :Dimas Hari Pratama
Sekolah           :SMK ISLAM 1 BLITAR
Motto  :Jangan Menyerah Dalam Belajar
KlikDisini Kalau Mau Mendowload





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nat Dan Pat

Analisis Topik Proyek

Pengaturan Jaringan Perusahaan