Pengelamatan Jaringan Hirarkial
Pengalamatan
Jaringan IP Hirarkikal
A.Konsep Pengalamatan Jaringan
Hirarkikal
Pengalamatan jaringan merupakan suatu metode pengalamatan IP yang bertujuan untuk mengatur alamat suatu komputer yang terhubung dalam jaringan global maupun lokal.
Pengalamatan jaringan juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi sebuah komputer dalam suatu jaringan atau dalam sebuah jaringan internet. Pengalamatan IP berupa alamat yang terdiri dari 32-bit yang dibagi menjadi 4 oktet yang masing masing berukuran 8-bit. (Almantara, 2014)
Pengalamatan jaringan merupakan suatu metode pengalamatan IP yang bertujuan untuk mengatur alamat suatu komputer yang terhubung dalam jaringan global maupun lokal.
Pengalamatan jaringan juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi sebuah komputer dalam suatu jaringan atau dalam sebuah jaringan internet. Pengalamatan IP berupa alamat yang terdiri dari 32-bit yang dibagi menjadi 4 oktet yang masing masing berukuran 8-bit. (Almantara, 2014)
B.Kelompok Hirarkial Pengelamatan IP
1. Class A : 0.0.0.0 s/d 127.255.255.255
2. Class B : 128.0.0.0 s/d 191.255.255.255
3. Class C : 192.0.0.0 s/d 223.255.255.255
4. Class D : 224.0.0.0 s/d 239.255.255.255
5. Class E : 240.0.0.0 s/d 255.255.255.255.
Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya. (tkjgeek, 2015)
C.Pengalamatan1. Class A : 0.0.0.0 s/d 127.255.255.255
2. Class B : 128.0.0.0 s/d 191.255.255.255
3. Class C : 192.0.0.0 s/d 223.255.255.255
4. Class D : 224.0.0.0 s/d 239.255.255.255
5. Class E : 240.0.0.0 s/d 255.255.255.255.
Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya. (tkjgeek, 2015)
IP (Internet Protocol) Address merupakan alamat yang diberikan kepada komputer-komputer yang terhubung dalam suatu jaringan. IP Address terdiri dari dua bagian, yaitu: Network ID dan Host ID. Network ID menentukan alamat dalam jaringan (network address) sedangkan Host ID menentukan alamat dari peralatan jaringan yang sifatnya unik untuk membedakan antara satu mesin dengan mesin yang lain. Dimisalkan sebuah rumah, Network ID seperti alamat rumah dan Host ID seperti nomor rumah.
Berdasarkan perkembangannya IP Address dibagi menjadi dua jenis:
– IPv4 (Internet Protocol versi 4) merupakan IP Address yang terdiri dari 32 bit yang dibagi menjadi 4 segmen berukuran 8 bit.
– IPv6 (Internet Protocol versi 6) merupakan IP Address yang terdiri dari 128 bit yang digunakan untuk mengatasi permintaan IP Address yang semakin meningkat. (Cahyana, 2013)
Daftar Pustaka
Almantara, S. (2014, September). SugikShare.
Retrieved from
http://sugikshare.blogspot.co.id/2014/09/konsep-pengalamatan-jaringan.html.
Cahyana, F. T. (2013,
Mei). Firmanda Tri Cahyana. Retrieved from
https://tcbae.wordpress.com/pengalamatan-ip/.
tkjgeek. (2015,
November). Teknologeek. Retrieved from
http://tkjgeek.blogspot.co.id/2015/11/pengalamatan-jaringan-ip-hirarkikal.html.
Biografi
Nama :Dimas Hari Pratama
Sekolah :Smk Islam 1 Blitar
Motto :Jangan Menyerah Dalam Belajar
Jika Mau Lihat Lebih Jelas Klik Disini

Komentar
Posting Komentar